Kaji Banding Puskesmas Dawan I ke Puskesmas Nusa Penida I: Perkuat Sinergi Layanan Kesehatan

Nusa Penida, 29 Juli 2025 – UPTD Puskesmas Nusa Penida I menerima kunjungan resmi dari UPTD Puskesmas Dawan I dalam rangka kegiatan kaji banding. Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk saling berbagi pengalaman, memperkuat jaringan kerja, dan membangun sinergi dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan di wilayah masing-masing.

Membangun Integrasi Layanan Primer

Salah satu fokus utama kaji banding ini adalah penguatan integrasi layanan primer. Melalui diskusi, kedua puskesmas membahas langkah-langkah konkret untuk memastikan pelayanan kesehatan yang lebih efektif, terkoordinasi, dan menyeluruh kepada masyarakat.

Integrasi ini meliputi koordinasi antarprogram kesehatan, optimalisasi layanan promotif dan preventif, serta peningkatan akses bagi kelompok rentan. Harapannya, model layanan yang terintegrasi dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Berbagi Pengalaman Program Cek Kesehatan Gratis (CKG)

Topik lain yang menjadi sorotan adalah Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah dijalankan di UPTD Puskesmas Nusa Penida I. Tim Puskesmas Dawan I mendapat kesempatan untuk melihat langsung proses pelaksanaan program, mulai dari perencanaan, sosialisasi, hingga pelaporan hasil.

Kepala Puskesmas Nusa Penida I menjelaskan bahwa CKG menjadi sarana efektif untuk deteksi dini berbagai penyakit, terutama hipertensi, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya. Melalui program ini, masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap kesehatan mereka dan aktif melakukan pemeriksaan secara berkala.

Suasana Penuh Keakraban

Kegiatan kaji banding ini berlangsung hangat dan penuh keakraban. Selain sesi presentasi dan diskusi, peserta juga melakukan tur lapangan untuk melihat fasilitas pelayanan, tata kelola administrasi, dan inovasi yang diterapkan di Puskesmas Nusa Penida I.

Para peserta dari kedua puskesmas tampak antusias bertukar ide dan solusi terkait tantangan pelayanan kesehatan di lapangan, seperti keterbatasan sumber daya, kebutuhan pelatihan tenaga kesehatan, dan strategi menjangkau wilayah terpencil.